5 Kampus dengan Jurusan Fisika Terbaik di Indonesia

5 Kampus dengan Jurusan Fisika Terbaik di Indonesia – Ada peribahasa mengeluarkan bunyi, “Fisika sebagai Raja dari Semua Ilmu Pengetahuan”. Sebesar apa dunia ini, sebesar tersebut ilmu fisika.

Oleh karena itu, pelajaran slot gacor fisika tak sebelumnya pernah stop, termasuk berkaitan dengan pelajaran astronomi. Setiap tahun, di beberapa negara, jurusan ini selalu dicintai oleh angkatan muda, termasuk Indonesia.

Saat ini, baca hasil penilaian QS World University Rangkings by Subject 2013 untuk kampus dengan jurusan Astronomi dan Fisika yang terbaik di Indonesia.

Nama kampus Institut Teknologi Bandung sudah tentu akan menempati urutan kesatu. Kampus yang sudah ada semenjak tahun 1920 itu telah sering melahirkan sarjana dan periset luar biasa di bidang ilmu tentu.

Pada posisi ke-2 , ada Universitas Indonesia. Jurusan Fisika di UI sudah ada lebih dari 50 tahun.

Terdapat enam pecintaan pada jurusan ini, yaitu Partikel Teoretiss dan Fisika Nuklir, Fisika Materi Terkondensasi, Fisika Material, Geofisika, Fisika Klinis dan Sistem dan Instrumentasi Fisika.

Gampang diperhitungkan , jika lima kampus terbaik untuk golongan ini ditempati oleh perguruan tinggi negeri.

Berikut ini, ada daftar selengkapnya.

  • 1. Institut Teknologi Bandung / ITB
  • 2. Universitas Indonesia / UI
  • 3. Institut Teknologi Sepuluh Nopember / ITS
  • 4. Universitas Airlangga / Unair
  • 5. Universitas Hasanuddin / Unhas

Di Asia, empat perguruan tinggi dengan jurusan Fisika dan/atau Astronomi terbaik berada di Jepang, yakni poker The University of Tokyo, Kyoto University, Tohoku University, dan Tokyo Institute of Technology. Di posisi ke-5 ialah Peking University di China.

Dalam pada itu, di posisi paling atas masing-masing Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat, University of Cambridge di Inggris, Harvard University, Stanford University, dan University of California, Berkeley (UCB) di AS. Saat lakukan penilaian, QS World Rangking memakai tanda rekam jejak akademik, kualitas sumber daya manusia, jumlah tingginya cuplikan yang digunakan periset, index H yang dipakai untuk menghitung keproduktifan dan imbas dari sebuah karya ilmiah para periset dan sarjananya, dan kemampuan spesialis pada disiplin ilmunya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *